PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE DUNIA
TINGKAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2013
DI DESA NAUKAE, KECAMATAN
KUATNANA
TANGGAL 31 Juli 2013
Setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari
Lingkungan Hidup se-Dunia. Untuk tingkat
Nasional telah
dilaksanakan di Jakarta. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara lokal baik di
tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten. Perayaan HLH tingkat Provinsi
Nusa Tenggara Timur telah dilaksanakan di Desa Belo Kecamatan Maulafa Kota Kupang pada tangga 26 Juli 2013. Sedangkan
untuk tingkat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) baru dilaksanakan pada Rabu tanggal 31
Juli 2013 di Desa Naukae Kecamatan
Kuatnana.
Perayaan HLH Tahun 2013
megusung Tema “Ubah perilaku dan Pola Konsumsi
untuk Selamatkan Lingkungan” dengan Sub Tema “Dapur
Sehat Lingkungan sehat”.
Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tingkat Kabupaten TTS dipimpin
oleh Sekretaris Daerah, Drs. Salmun Tabun, M.Si mewakili Bupati TTS Paulus VR.
Mella. Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah
menyampaikan bahwa perayaan HLH bukan sekedar
seremonial dan berlalu tanpa makna, tapi harus dijadikan sebagai momentum strategis untuk merefleksikan diri
sejauh mana telah berbuat, baik untuk diri sendiri sebagai
perwujudan makluk individu dan juga bagi orang lain di sekitar kita sebagai perwujudan
makluk sosial.
Pada kesempatan ini Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk
berkaca pada
pengalaman dan mencermati fakta serta data yang ada sambil berefleksi
tentang Korelasi Antara Penghematan dalam urusan Dapur dan dampaknya terhadap Kesehatan Lingkungan dengan keberadaan kita
sebagai makluk individu dan makluk sosial”.
Menurut Bupati dapur dapat
berpengaruh buruk terhadap lingkungan antara lain penggunaan kayu bakar secara
berlebihan, produksi sampah non organik yang semakin meningkat dan sejumlah
persoalan lainnya. Selanjutnya disampaikan bahwa pesta keluarga dan jamuan
kepada tamu merupakan salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan karena dampak
yang dapat ditimbulkannya, antara lain
sampah. Dari sisi sosial kemasyarakatan dalam kaitannya dengan kepedulian pada
sesama, pesta selalu saja banyak menghasilkan sisa yang akhirnya menjadi basi dan dibuang, padahal pada saat
yang sama banyak
orang, terutama anak-anak yang kelaparan dan mengalami gizi buruk. Bupati juga menghimbau agar lebih banyak mengonsumsi
pangan lokal dibanding makanan pabrikan, seperti biskiut, mie dll. Karena bahan
pangan lokal lebih sehat tanpa bahan kimia dibanding makanan pabrikan yang
banyak mengadung bahan kimia serta menghasilkan sampah non organik.
Berkaitan dengan dapur dan
lingkungan hidup, Bupati mengutip hasil survey United Nations Environment Programme (UNEP) yang dirilis pada tahun 2012. Bahwa limbah sisa makanan di dunia mencapai rata-rata ±2 milyard ton per tahun dan menjadi salah satu faktor
penting yang menimbulkan efek rumah kaca
dan pemanasan global saat ini akibat gas metana yang berasal dari pembusukannya. Bupati juga mengutip hasil
studi Kementrian Lingkungan Hidup (HLH)
Tahun 2012 menunjukan bahwa Indeks Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL) masih
berkisar pada angka 0,57 % (dari angka mutlak 1) yang mengindikasikan bahwa masyarakat kita belum
berperilaku peduli lingkungan dalam menjalankan kehidupan sehari–hari. Untuk
itu Bupati
menekankan perlunya Penghematan dalam urusan
Dapur dalam rangka menjaga Lingkungan
tetap Sehat dan
Lestari.
Sebelumnya Panitia Pelaksana melalui
Kepala Bidang I Alexander Letuna, SE,
M.Si melaporkan adanya rangkaian
kegiatan menyambut HLH Sedunia Tahun 2013, yaitu Lomba Kalpataru, Lomba Kebersihan
Lingkungan antar Sekolah se-Kecamatan Kota SoE dan Lomba Penataan Lingkungan antar
SKPD dalam lingkup Pemda TTS.
Upacara Perayaan HLH 2013
dihadiri oleh Sekda Timor Tengah Selatan, para pimpinan SKPD, Militer dan
Kepolisian, Camat Kuatnana dan staf, Aparat dan warga masyarakat Desa Naukae,
tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, pemuda, siswa/i SD dan SLTP
setempat serta para mahasiswa KKN dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang
dan Universitas PGRI Kupang. Perayaan HLH diisi dengan acara penyerahan hadiah
dan penghargaan kepada para pemenang lomba, kemudian dilanjutkan dengan
penanaman pohon di lingkungan Kantor Desa Naukae dan diakhiri dengan ramah tama
bersama.
Adapun para pemenang lomba adalah
sebagai berikut :
I.
PENERIMA PENGHARGAAN KALPATARU (Uang pembianaan dan
Plakat)
1. Kategori Perintis
Lingkungan : Elyunai Bell
2. Kategori Pengabdi
Lingkungan : Akris Fallo
3. Kategori Penyelamat
Lingkungan : Camat Amanuban Timur
4. Kategori Pembina
Lingkungan : Bernadus Liunima
II.
PEMENANG LOMBA PENATAAN LINGKUNGAN ANTAR SEKOLAH (Uang
Pembinaan dan Piagam)
1. Kategori Sekolah Dasar
a. SD GMIT 1 SoE
b. SD GMIT 2 SoE
c SDK Yaswari SoE
2. Kategori SLTP
a. SMP Katolik St. Vianey
SoE
b. SMP Negeri 1 SoE
c. SMP Kristen 3 SoE
3. Kategori SLTA
a. SMA Kristen 2 SoE
b. SMK Negeri 1 SoE
c. SMA PGRI SoE
III.
PEMENANG LOMBA PENATAAN LINGKUNGAN ANTAR SKPD
1. Kategori Terbersih
(Hadiah : Piala dan Piagam)
a. Dinas Kehutanan
b. Dinas ESDM
c. BPPKB & KS
2. Kategori Terkotor (Hadiah
: Peralatan Kebersihan)
a. Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Desa
b. Dinas Kesosnakertrans
c. Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu
Kepala Sub Bidang Pengelolaan
Kualitas Lingkungan, Verdinanda D.O. Moi, S.Hut yang ditemui di sela – sela
acara perayaan menjelaskan bahwa warga masyarakat dapat mengusulkan orang atau
kelompok orang atau organisasi yang diketahui berperan penting dalam bidang
lingkungan hidup untuk dapat disurvey oleh BLHD Kabupaten TTS sebagai calon penerima penghargaan kalpataru tahun 2014, tentunya berdasarkan
persayaratan teknis yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar